The Prestigious Call

Life by: Rafely What is the meaning of life actually? We are born to live a life and fated to leave the life itself. We are born to die. What is life actually? Is it about a short visit of human kin? Or maybe, maybe it`s about making a pile of flesh and bone into a complex being called human? I don't know about it. The thing that I do understand is, we never had a chance to live long enough or even live once again. That is why people around the globe value life as their precious artifact. 

Pembohong yang Dirindukan by: Rafely Bila kau pernah bertemu dengan pembohong yang akut, percayalah, itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan sosok sosok pembohong ini. Kata kata bohong nya dirindukan, dan juga ucapan ucapannya adalah ladang interpretasi atas kebohongannya. Kebohongannya adalah warna bagi kehidupan. Sangatlah tidak adil bila kita melihat kebohongan lain yang ditindak secara keji sementara orang orang ini berbohong dengan liarnya tanpa ada tindakan yang setara. Malah, orang orang itu mendapatkan pujian atas kebohongannya tersebut. Orang orang tahu ia berbohong, tapi sepertinya bukan itu masalah dari kebohongannya tersebut. Masalahnya adalah seberapa kuat kebohongan tersebut untuk mengobrak abrik hati penerima kebohongan itu. Sebetulnya, sangatlah tidak apa apa ia berbohong daripada harus jujur dan malah diinjak injak masyarakat.

Pahlawan Tanpa Eksistensi oleh: Rafely Manusia adalah simbol kelemahan. Ironisnya kita berusaha menjadi kuat diatas manusia manusia lain. Tetap saja, kita adalah bukan lain simbol kelemahan. Namun meskipun begitu, ada pengecualian bagi kata "lemah: tersebut. Kata tersebut tidak cocok dipakai bagi mereka yang berkorban demi manusia lain, bukan malah menginjak injaknya.  Mereka yang mengorbankan jiwa, raga, waktu, materi, ataupun perasaan merupakan sesungguhnya manusia lemah yang kuat. Meskipun sekarang manusia manusia tersebut sudah dilupakan dan diinjak injak raga dan martabatnya, mereka tetaplah simbol kekuatan dari ras kita yang lemah.

Pohon Malam Itu oleh: Rafely Saat itu senja, senja yang tak pernah kunanti ataupun kuimpikan. Senja dimana aku menjadi persona baru yang mungkin aku lewatkan. Maklum, aku yang konon cenderung skeptis, menjadi seseorang yang berbeda. Tapi sayang, persona itu hanya tinggal selama beberapa hari. Seperti layaknya mobil rental atau timer wartel, persona tersebut lenyap. Pada akhirnya, aku menjadi seseorang yang lebih berbeda dari persona tersebut, maupun aku yang sebelumnya. Suka? ya tidak. Namun perubahan adalah sesungguhnya proses diri menjadi pecahan pecahan pribadi yang berevolusi nanti menjadi sebuah kata "Saya".

Kehendak Tak Bertuan oleh: Rafely Mengambil kesimpulan atau berfikir fiktif? Menganalisa atau mengada - ngada? dua dua nya sama saja. Mereka adalah sumber kehidupan isi kepala ini. Tapi kebanyakan isi tersebut muncul dari terkaan atau bayangan khayalan yang waktunya selalu tidak bisa diduga. Oleh karena itu, tidak aneh bila isi tersebut hilang begitu saja saat kita hendak memikirkannya kembali. Bagaikan kematian, ia lenyap tanpa berfikir untuk kembali. Selalu perlu dan patut kita nyalakan dupa bagi ide - ide kita yang mati terlupakan kepentingan pribadi. Karena pasti saat terpikir ide tersebut, kita cenderung mengabaikannya dan menganggapnya sebagai celotehan otak yang tak bermanfaat.

War Against Fruits by: Rafely This horrible tragedy occurred long ago in a quiet mountain town called Augurfield. The town was worried because their fruits stock never be depleted. It made their warehouse filled by rotten fruits. It`s true! Their plants could produce fruit once a day. That made people of Augurfield worried of the fruits that they cant handle. So then they invented fruit wars. It is a mass fruit elemination event with all Augurfielders as the contestants. They can use all kind of weapon as how it is in a real war. They all are agreed of one rule: it is to avoid harming plants. So then till now people in Augurfield do war against fruit and it wont end.

The Staring Contest by: Rafely In the world of mine, many people there do The Staring Contest. Many of them lost the battle which caused them an unfortunate result. Yes, excision. Existence is our energy of living, also our way and purpose of life. Why The Staring Contest causes excision? because there must be at least 1 referee once the contest is started. The referee will spread the result around the globe and people, unfortunately, will do the excision for them who lose the battle. Many of of the exiled contestants were decided to end their own live because their existence is no longer better. That`s why, people around the globe change their appearance into horrible or maybe funny things to disrupt their rivals` concentration. -Press, 2019