Posts

The Strangest Time in the Desert

  Part 1: The Worthy introductory   "formless being, hollow. yet immeasurable thing which simple mind cant imagine"             Yes, that`s what the tome said to describe my physical appearance. How insignificant it is to be described from the shape. Though I used to have a body when I was in Lothrania. The tome haven`t said this, but I was a serpent. The oldest serpent in Hthi’kreytinum. They called me Nithvox Vi`thu kra (Master Vi’thu kra).   I used to be respected, and feared by my people but that means nothing to me. Then all   things that I had just disappear like the wind of Gthokrivna, it happened just sudden. I was in a small dull ship which I couldn`t recognize its model. Inside, I saw a text. A simple text which is alien to my communication comprehension. But from its simplicity I must say that the ship must be made by people with a lack of intelligence which devoured by the will to conquer some places or to gain unimaginable profit from me. As the ship went

Tangan yang buta

Menerka sebuah opini Atau interpretasi pribadi Merupakan kewajiban Para wali diatas. Ketika yang dibawah Menjadi pusat permainan, Yang atas hendaknya Menjadi pemain yang berakal. Kemudi memang tak selalu abadi Masih ada naluri dan juga hirarki. Mungkin masih ada celah juga Untuk Cenayang menghampiri. Tangan tak pernah melihat Tapi ia tahu banyak. Lain halnya dengan mata Yang mampu tapi tak merasa. Sesungguhnya kehancuran Adalah melihat tanpa melakukan. Dimana hasrat sudah lenyap Dimakan ketabuan atau sistem.

Warna Dalam Tabu

Ketabuan,-- Sebuah bentuk ketakutan Akan pergeseran kuasa Atas tindakan yang berlandaskan isu Sebuah larangan atas norma adalah fana Dimana menjadi sebuah karakter Yang dibentuk oleh sistem Bukan lain adalah kebodohan Manusia adalah dinamika jiwa Dimana harus terus bebas mengalir Meski batu mulai membendung Berharap ia surut Kecocokan senandika para pengigau Dengan keluhan para pengicau Tentu saja bukan lain Adalah kekhawatiran insani Buta,-- Adalah perspektif raga. Dimana ukuran suatu standar Diambil dari terkaan.

The Apex of Identity

Image
Identity is performed. It covers a person as a whole because it includes many variables such as gender, sex, social status, etc.  However, the apex of an identity is the apex of destruction. Knowing self too much could lead to doom. Because as Lovecraft said, human have such inability to correlate all contents in the world. Misinterpretation leads nothing but to idiocy. Consideration of a certain variable is needed to maintain a stable yet integrated thought. 

Nada

Nada adalah sekumpulan bunyi yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menjadi suatu rantaian suara yang signifikan. Sebuah nada bisa menjadi panduan dalam berlogika. Karena dalam nada, manusia berinteraksi dengan dirinya sendiri lewat nurani bayang semu mereka. Alangkah baiknya bila proses interaksi itu disertai dengan keheningan malam yang dihiasi dengan kicauan para penunggu gelap. Oh indahnya nada. Menjadi manusia adalah kegembiraan. Bersatu padu dengan unsur unsur di sekitarnya untuk menjadi sebuah entitas yang abadi dan kekal dalam kekaguman semesta.

Kekosongan yang Berisi

Image
Kekosongan yang Berisi oleh : Rafely Kekosongan tiada lain adalah sebuah ketiadaan suatu unsur dalam satu ruang simpan. Kekosongan bukan berarti ditujukan hanya untuk materi, namun kekosongan adalah sesungguhnya kenihilan dari segala sesuatu. Itulah dasar dari kekosongan. Namun dalam kekosongan, ternyata masih ada unsur yang melekat pada ruang dimensi tesebut. Unsur tersebut bukan lain adalah kesadaran. Kesadaran manusia atau makhluk hidup lainnya akan kekosongan membuat kekosongan tersebut tidak benar benar ada. Sesungguhnya kekosongan adalah ketiadaan suatu unsur dalam ruang dimensi simpan, dimana menghasilkan keluaran yang pasti berupa pengucilan identitas ruang tersebut.

Pisang yang Berakal

Image
Pisang yang Berakal by: Rafely Akal adalah peranti yang hanya di miliki oleh manusia. Namun, tidak semua manusia dapat menghubungkan dirinya dengan perangkat tersebut. Pasalnya, perangkat yang satu ini berbeda dengan perangkat yang sering kita jumpai sebelumnya. Perangkat ini membutuhkan effort yang cukup untuk digunakan, sehingga manusia cenderung menggunakan indra saja dalam berkutik dan bertindak. Namun, sekarang zaman sudah modern. Semua spesies hidup di dunia dapat memilikinya, tidak terbatas pada manusia saja. Contohnya pada pisang ini, ia sekarang memiliki akal. Namun, masalah bisa atau tidak dalam penggunaan akal tersebut, biar nanti saja. Saya juga males mikir, udah di kasih akalnya ke semak belukar kantin sebelah.