Posts

Showing posts from April, 2019

Pisang yang Berakal

Image
Pisang yang Berakal by: Rafely Akal adalah peranti yang hanya di miliki oleh manusia. Namun, tidak semua manusia dapat menghubungkan dirinya dengan perangkat tersebut. Pasalnya, perangkat yang satu ini berbeda dengan perangkat yang sering kita jumpai sebelumnya. Perangkat ini membutuhkan effort yang cukup untuk digunakan, sehingga manusia cenderung menggunakan indra saja dalam berkutik dan bertindak. Namun, sekarang zaman sudah modern. Semua spesies hidup di dunia dapat memilikinya, tidak terbatas pada manusia saja. Contohnya pada pisang ini, ia sekarang memiliki akal. Namun, masalah bisa atau tidak dalam penggunaan akal tersebut, biar nanti saja. Saya juga males mikir, udah di kasih akalnya ke semak belukar kantin sebelah.

Duduk

Duduk Oleh: Rafely Di dalamnya ada dua kursi. Yang satu biru, dan yang satu merah. Yang merah diduduki, yang biru tak diduduki. Lantainya berwarna putih, namun bukan putih ubin yang sering dijumpai di sekitar. Temboknya berwarna abu dengan tekstur padat tanpa jendela. Waktu itu pun bendera merah dimana mana. Di usung usung dengan suka dan cita oleh jutaan perindu kedamaian. Setelahnya, air merah pun dimana mana. Gundukan tanah berusaha menghilangkan air itu namun tidak bisa karena air tersebut lebih banyak daripada tanah nya. Tapi sekarang air atau benderanya sudah tidak ada. Yang ada hanyalah ingatan akan warna tersebut. Ingatan itu sekarang dimana mana. Menjadi ketakutan atau mungkin kebanggaan sekalian. Sekarang warna itu berubah menjadi sosok pelopor. Seakan akan menjadi tipu daya untuk melupakan goresan lama di benak sekalian. Tapi tidak, sekalian tidak akan lupa. Lalu, kursi yang merah dibiarkan kosong dan kursi yang biru sekarang diduduki.

Ironi Malam Tadi

Ironi Malam Tadi oleh: Rafely Pencarian makna kehidupan atau mungkin pelajaran hidup sudah dilakukan berjuta juta tahun lamanya. Bahkan dari zaman anak nabi adam, Qabil dan Habil. Perisitiwa paling bersejarah dalam umat manusia itu ternyata memiliki hal yang menarik. Setelah membunuh Habil, Qabil tidak tahu harus berbuat apa. Ia meninggalkan jenazah saudaranya begitu saja. Namun, Allah menurunkan gagak yang menyeret nyeret gagak lain lalu menguburnya. Qabil lalu belajar dari hal tersebut dan lalu menguburkan saudaranya.  Intinya apa toh? Proses belajar tidak berhenti saat kita keluar dari kelas saja. Banyak hal yang bisa kita pelajari. Dari hewan, atau hal lain. Dari hewan dulu nih. Kita sebetulnya bisa belajar dari hewan. Hewan yang notabenenya tidak memiliki perasaan pun bisa kita tiru. Contohnya banyak sekali. Kita ambil contoh semut yang berbondong bondong bekerja sama dalam satu tujuan yakni mengumpulkan makanan untuk sang Ratu. Bukanlah kerja rodi yang perlu kita a

Purwarupa Huru Hara

Purwarupa huru hara By: Rafely Bulan April itu penuh dengan tawa dan canda (katanya). Februari (katanya) bulan yang penuh suka dan kasih sayang. Tapi, melihatnya saja kita sudah sedikit curiga. Itu budaya orang toh. Yang kita adopsi sebagai sesuatu yang agung yang kita klaim sebagai sesuatu yang positif. Tidak sebetulnya. Malah, hal tersebut bisa menghapus tradisi tradisi yang ada. Kita memang dari dulu sudah mengadopsi tradisi tradisi Hindu dan Islam. Kenapa harus ambil tradisi yang lahir dari bukan tanah kita? Contoh sederhananya adalah perayaan hari ulang tahun. Difikir fikir, itu adalah hari yang paling bahagia sekaligus suram bagi yang merayakan. Mereka bahagia karena mereka sudah menginjak umur tertentu, padahal sejatinya mereka sedang mendekati ajal. Untuk apa dirayakan toh. Lempar telur, lempar terigu. Huru hara sini sana. Gak bermanfaat. Harusnya cara untuk menyambut hari kelahiran adalah dengan meakukan sesuatu yang berguna bagi sekitar. Sehingga, keberadaan orang ters