Tangan yang buta

Menerka sebuah opini
Atau interpretasi pribadi
Merupakan kewajiban
Para wali diatas.

Ketika yang dibawah
Menjadi pusat permainan,
Yang atas hendaknya
Menjadi pemain yang berakal.

Kemudi memang tak selalu abadi
Masih ada naluri dan juga hirarki.
Mungkin masih ada celah juga
Untuk Cenayang menghampiri.

Tangan tak pernah melihat
Tapi ia tahu banyak.
Lain halnya dengan mata
Yang mampu tapi tak merasa.

Sesungguhnya kehancuran
Adalah melihat tanpa melakukan.
Dimana hasrat sudah lenyap
Dimakan ketabuan atau sistem.

Comments

Popular posts from this blog

Nada

The Apex of Identity

SPOOF : What The?