Purwarupa Huru Hara

Purwarupa huru hara
By: Rafely

Bulan April itu penuh dengan tawa dan canda (katanya). Februari (katanya) bulan yang penuh suka dan kasih sayang.

Tapi, melihatnya saja kita sudah sedikit curiga. Itu budaya orang toh. Yang kita adopsi sebagai sesuatu yang agung yang kita klaim sebagai sesuatu yang positif.

Tidak sebetulnya. Malah, hal tersebut bisa menghapus tradisi tradisi yang ada. Kita memang dari dulu sudah mengadopsi tradisi tradisi Hindu dan Islam. Kenapa harus ambil tradisi yang lahir dari bukan tanah kita?

Contoh sederhananya adalah perayaan hari ulang tahun. Difikir fikir, itu adalah hari yang paling bahagia sekaligus suram bagi yang merayakan. Mereka bahagia karena mereka sudah menginjak umur tertentu, padahal sejatinya mereka sedang mendekati ajal.

Untuk apa dirayakan toh. Lempar telur, lempar terigu. Huru hara sini sana. Gak bermanfaat. Harusnya cara untuk menyambut hari kelahiran adalah dengan meakukan sesuatu yang berguna bagi sekitar. Sehingga, keberadaan orang tersebut selama umur yang tertentu bisa bermanfaat. Daripada lempar ana ini bikin gaduh dan berisik tetangga. Pesta alkohol dan mungkin narkotika. Bah. Gak ngotak.

Budayakan berfikir sejenak.

Comments

Popular posts from this blog

Nada

The Apex of Identity

SPOOF : What The?